Memasuki gerbang Mesa Stilla Resort saya seolah terseret magnet menikmati indahnya pemandangan alam dengan latar belakang gunung merapi. Sungguh luar biasa bangunan kuno yang ada telah berubah fungsi menjadi tempat yang nyaman untuk para wisatawan menginap. Uniknya sesaat setelah memasuki area ini saya disambut oleh sebuah bangunan kuno yang sebelumnya merupakan peron kereta api stasiun mayong. Ternyata peron kereta api ini memang diboyong untuk dijadikan luar biasa.

Menurut saya pribadi tempat ini lebih dari sekedar resort untuk tempat berlibur, namun memberikan keteduhan jiwa dan tubuh yang penat. Sesaat setelah tiba, saya dibawa berkeliling club housse, sebuah bangunan kuno yang telah direnovasi.

Menurut guide disana bangunan itu didirikan tahun 1828 oleh seorang arsitek belanda. Uniknya didalam club house ini terdapat perpustakaan kecil dan bisa dimanfaatkan untuk mengisi waktu, sambil leyeh-leyeh bersantai, kita bisa membaca sambil tiduran di bale-bale.

Buat yang tak ingin bermalam disini karena memang harganya yang mahal, bisa mengambil tur perkebunan kopi dengan biaya sekitar 150 ribu orang. Nah kopi yang ditanam di Losari ini ada 4 macam dari mulai Arabica, Robusta, Andong Sari (Java) sampai Excelsa. Selama berkeliling di perkebunan, tour guide juga bercerita tentang sejarah Losari.

Awalnya luas Losari ini hanya 11 hektar, tapi sekarang berkembang jadi 22 hektar. Konseptornya adalah Gabriella Teggia (dari Itali) yang ternyata juga konseptornya Amanjiwo hotel luxury di Borobudur menemukan’ Losari sekitar tahun 91/92, lalu menyulapnya menjadi resort yang cantik! Sejak 2008, Losari ini dimiliki oleh PT Restyle Concept, anak usaha Recapital.

Buat yang tak bermalam disini bisa menikmati hidangan di restoran Java Red yang menyajikan masakan mediterania dan masakan-masakan tradisional terbaik dari Indonesia.

Untuk tamu yang bermalam disediakan fasilitas 26 bungalow dengan desain interior khas jawa. Luar biasa didalamnya serasa berada di abad pertengahan dengan perabot antiknya. Setiap vila mempunyai balkon dan halaman tersendiri, kamar mandi yang didesain unik dan pemandangan indah ke perkebunan dan wilayah sekitarnya.

Kolam renangnya benar-benar unik berbentuk segi delapan dengan air dialirkan dari sungai bawah tanah. Namun yang membuat saya kagum adalah The Hamam, sebuah spa dan pemandian uap panas gaya Turki. Pemandian yang terpisah antara pria dan wanita itu juga menyediakan tempat untuk relaksasi. Pijat tradisional khas Jawa dengan berbagai rempah sebagai pemulas kulit dengan resep yang diyakinii telah berusia ribuan tahun, juga disediakan di situ.

Banyak yang bisa ditemukan di Mesa Stilla yang dulu bernama  Losari Coffee Plantation. Letak Mesa Stila tidak jauh dari jalan raya Semarang Jogja

Kopinya sangat ismoewaa, perpaduan yang sempurna antara kpis susu dan gula yang nsipiadukam nmejnasiy